Berbagi Buka Puasa Untuk Palestina

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus melaporkan kondisi

krisis kesehatan dan kelaparan melanda sebagian besar penduduk Gaza, Palestina.

Tedros mengungkapkan bahwa penduduk Gaza kini menghadapi bencana kelaparan dan kondisi seperti kelaparan yang semakin memburuk.

Tedros menjelaskan, meskipun ada laporan mengenai peningkatan pengiriman makanan, tetapi belum ada bukti bahwa bantuan tersebut sampai kepada mereka yang paling membutuhkan dalam jumlah dan kualitas yang memadai.

Anak-anak di Gaza terancam kekurangan Gizi akut. (Foto: UNRWA)

Lebih dari 8.000 anak di bawah usia 5 tahun telah didiagnosis dan dirawat karena kekurangan gizi akut, termasuk 1.600 anak dengan gizi buruk akut yang parah. Namun, karena ketidakamanan dan kurangnya akses, hanya dua pusat stabilisasi untuk pasien gizi buruk yang dapat beroperasi, jelas Tedros, dalam keterangan resminya di laman WHO, dikutip NU Online pada Kamis (13/6/2024). 

Di bulan ramadhan ini, saudara kita di Palestina sangat membutuhkan bantuan. Terutama untuk menjalani ibadah puasa dengan baik. Mereka berdoa dan berharap agar keberkahan Ramadan membawa keselamatan bagi mereka yang masih terjebak dalam konflik.

Relawan Kebaikan Indonesia ingin turut membahagiakan mereka dengan berbagi buka puasa. Di jalanan Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur, biasanya lampu-lampu berkilauan dan dekorasi lainnya menghiasi suasana Ramadhan. Namun, keindahan Ramadhan tersebut tidak lagi dirasakan oleh warga Palestina di tahun 2024. Sejak 7 oktober 2023 agresi militer israel melayangkan senjata menghancurkan Gaza.

Foto dokumentasi tirto .id

Mari Bersama saling tolong menolong dan mendukung dalam hal kebaikan untuk saudara kita, hal ini telah jelas difirmankan oleh Allah SWT. Bahkan dalam sebuah Hadits riwayat Ibnu Abi Addunia dan Asysyihaab:

“Pertolonganmu terhadap orang lemah adalah sodaqoh yang paling afdol.” [H.R. Ibnu Abi Addunia]